BismiLLAH.. Assalamu'alaykum ikhwah wa akhwati fiLLAH RakhimakumuLLAH.
AlhamduliLLAH... Bisa hadir lagi dengan wacana baru ane.. Semoga yang kali ini akan membawa Sobat sekalian untuk SEMAKIN penasaran dengan ROHIS.! Syukur, makin CINTA dengan ROHIS. Kali ini, kami akan menceritakan sebuah kisah nyata. Dimana kejadian luarbiasa ini dialami oleh salah seorang Akhwat. ehm
Sobat-sobat di sini pasti sudah pada tau, usia atau umur paling mengesankan adalah ketika 17th. Kalau kata anak ABG (Anak Baru Gendeng) ehh salah, Anak Baru Gede atau remaja, mereka menyebutnya Sweet Seventeen.
Wah Sob, kebanyakan di usia ini nih, para pemuda seperti kamu, iyaa kamu.. :D itu kan pinginnya hal-hal yang istimewa. iya kan.? iya.!
nah, sama seperti akhwat satu ini nih.! Di kehidupan yang selama ini ia jalani, lika-liku kehidupannya, wuuussss, lebay, selebay kisah hidupnya.
Langsung saja menuju intinya.
Langsung saja menuju intinya.
Nah.. Tiba saatnya ia diusia 17th,. #cepet bgt ya,. :/
Ketika itu ia pulang dari PKL nya dan beberapa hari sebelum ia menginjak 17th. Petang hari sebelum maghrib, ia duduk di luar rumah sambil memegang HP mungilnya. Ia duduk dan langsung menerima sms. (seperti ini nih..)
Pembina: "Assalamu'alaykum.. Ini betul mbak Fulanah.? Ini saya Pembina ROHIS, mau sms an sebentar bisa.?"
Akhwat: "Wa'alaykum salam.. Bisa pak, ada apa.?"
Pembina: "Nanti lanjut lagi ya.. saya mau ke masjid dulu.."
(Hahaha.. Akhwat tersebut tertawa dengan agak jengkel. dan bergumam kenapa kalau mau ke masjid, sms nya mepet masjid gini, udah dibalas juga, huu.. yaa mungkin seperti itu lah..)
Akhwat: "Oh, iya pak.. silakan"
*30Menit berlalu dan Sang Akhwat menunggu sms dari Sang Guru tadi.*
Sms masuk kemudian sang Akhwat segera membukanya betapa kagetnya ia, melihat sms dari Gurunya tadi:
Pembina: "Mbak, saya mau menawari kamu untuk ikut di ROHIS. Mau tidak.? Nanti ada beasiwa kuliah kalau kamu lolos. Asalkan kamu ikut pembinaan dari ROHIS. Saya Pembinanya. Saya lihat kamu ada peluang untuk mendapat beasiswanya."
Sang Akhwat: "AlhamduliLLAH, inilah yang saya harapkan dari dulu pak. Saya ingin ikut ROHIS sejak dulu, tapi belum dapat jalannya. Terimakasih pak.."
Pembina: "Iya, nanti ada peluang beasiswa mbak, ada Astra, SoloPeduli, Etos, dll. Asal mbak mau mengikuti pembinaan di ROHIS dengan baik.."
Sang Akhwat: "Baik Pak, yang terpenting saya bisa masuk dan ikut bergabung di ROHIS."
Pembina: "Besok mulai hari sabtu, ROHIS kumpul, tidak usah malu karena mbak kelas 2 sendiri, yang lainnya kelas 1 dan 3. Kumpul habis pulang sekolah di Lab mbak.."
(karena saat itu Sang Akhwat kehidupannya sangat jauh dari keagamaan. Ia sering sekali bermain sampai larut malam dengan teman-teman laki-lakinya, dan di rumahnya. Namun memang sudah lama, ia menginginkan kehidupan yang lebih baik dengan ISLAM. Ia langsung mengiyakan ajakan gurunya untuk mengikuti ROHIS. Bukan karena Beasiswa)
Hari sabtu itu ia kumpul. Dan langsung berusaha membaur dengan kaka-kaka kelas dan adik-adiknya. Sang Guru memulai pembicaraan inti:
Pembina: "saat ini saya melihat fenomena dimana ROHIS ditinggalkan oleh semua pengurusnya, yaitu angkatan kelas 2. Namun di sini saya yakin, bahwa Telah Ada pengganti dari semua itu dengan 1orang yang jauh lebih hebat. Selamat datang di keluarga kecil ROHIS Mujahidin untuk mbak Fulanah, semoga bisa membawa keberkahan dengan kehadirannya."
ketika itu pula Sang Akhwat tadi merintih menangis di dalam dadanya, rasa senang, haru, bahagia, hadir di dalam hatinya. Hatinya berkata: "yang kulihat di sini adalah orang-orang yang mereka semua peduli dengan Agama ISLAM. Ilmu mereka jauhh di atasku. Saya harus bisa menyamainya." ia juga dipertemukan dengan teman-teman yang luar biasa yang akan kami ceritakan nantinya.
Hari pertama ia lalui, malamnya Sang Guru sms kembali:
Pembina: "Bagaimana mbak, masih mau lanjut di ROHIS apa langsung mau keluar.? hahaha"
Sang Akhwat: "Lanjutttt dooong pak, masak baru awal, baru pertama dah langsung keluar. Ndak kan saya sia-siakan hal ini pak. sudah cukup saya berada di kehidupan yang jauh dari agama.hee"
Ujian dan rintangan ia hadapi. Sang Murabbi (guru) mengujinya dengan luarbiasa. Ia diminta untuk pergi ke pusat kota dengan 3temannya (adik kelas) untuk mengambil majalah. Bukan hanya itu, Outbond dari ROHIS Pusat-pun ia lalui. Luar biasanya, ia mau dan penuh semangat. Padahal kala itu ROHISnya adalah ROHIS dengan peserta paling sedikit, yang otomatis orang lain mungkin malu mau ikut. Jalan, kepanasan, kelaparan, dsb ia lalui bersama Sang Murabbi dan 3kawannya. Suka duka dan kelucuan mereka rasa bersama. Hingga rasa cape, letih, tidak mereka rasakan karena kegembiraan dalam hati mereka, entah mengapa. Selang 1pekan, Sang Murabbi kembali sms:
Pembina: "Mbak, mau tidak masuk kepengurusan ROHIS. Nanti langsung saya jadikan Sekretaris Umum nya. Dengan syarat:
1. Tidak boleh pacaran
2. Siap melaksanakan tugas
3. Senantiasa menjaga aurat/berjilbab di sekolahan maupun di rumah
siap tidak mbak.? saya tunggu jawabannya
Sang Akhwat: "InsyaALLAH untuk poin 1 dan 2 saya bisa Pak, tapi untuk poin ke 3, saya belum bisa berjilbab di rumah pak. Pingin, tapi belum berani."
Pembina: "Iya, tdk apa-apa.. proses. Besok akan dijelaskan lebih lanjut tugas-tugasnya."
Hari berlanjut hari, bulan berlanjut bulan, ia masih menjadi satu-satunya anak kelas 2 yang ikut ROHIS. Ia tidak sedih. Kaka-kaka ROHIS nya yang kelas 3 lulus dengan hasil memuaskan. Namun hanya 1orang yang berhasil meraih beasiswa Perguruan Tinggi, dan yang lain tidak melanjutkan sekolah. Hal ini menjadi evaluasi, bahwa pintar bukan segala-galanya, yang mampu mengubah segala seuatu yang tidak mungkin hanaylah "Doa dan keyakinan". Kemudian di awal ia kelas 3, berawal dari penarikan uang infaq ia mendapatkan 4teman seangkatannya. Teman-temannya ingin seperti ia. Dan ia senang sekali akhirnya ada yang mau bergabung lagi di ROHIS. Bertambah lagi menjadi 5teman, dimana ia berhasil mengajak 1teman sekelasnya lagi, yang saat itu susah sekali untuk dibujuk. Jadi jumlah 6anak untuk angkatan kelas 3.
Sungguh indah kisah perjalanan nya, semoga tetap istiqomah dalam DAKWAH Sekolah.!
lanjut di bahasan selanjutnya ya kawan..
No comments:
Post a Comment
Kritik dan saran yang membangun, monggo.. bisa ditulis di kolom komentar.. :)