Tulisan ini
dicuplik dari https://musyafa.com/category/tarbiyah/ . Tulisan ini adlaah tulisan yang
bagi penulis sangat menginspirasi, yang mungkin juga pernahdialami Penulis. Yaitu
sebuah tulisan tentang seorang murabbi yang sukses dalam hal aspek hubungan
batinnya dengan para mutarabbinya.
Seorang
Murabbi ia akan mampu menciptakan hubungan yang sangat kuat dengan sang
mutarabbi, bahkan sampai ke tingkat hubungan batin, yang:
1. Tidak perlu lagi mempergunakan bahasa
perintah atau larangan
Bahkan tidak perlu lagi
mempergunakan bahasa isyarat dan bahasa tangan. Bahkan berbagai urusan sering
terjalin melalui mimpi.
Contoh Kasus (1):
Dalam sebuah halaqah, dan selagi
sang murabbi asyik mengisi dan mengelola halaqah, ada seorang mutarabbinya yang
sering berdiri dan meninggalkan tempat halaqah.
Adakalanya ia mengambil air untuk sang murabbi, terkadang air hangat, terkadang air dingin, terkadang teh manis, terkadang juice dan sebagainya.
Adakalanya ia mengambil air untuk sang murabbi, terkadang air hangat, terkadang air dingin, terkadang teh manis, terkadang juice dan sebagainya.
Terkadang ia berdiri dan pergi untuk
mengambil pulpen, atau spidol, atau penghapus dan sebagainya. Terkadang ia maju
ke depan untuk menghapus atau untuk urusan lainnya. Semua ini dilakukan oleh
sang mutarabbi persis seperti yang dikehendaki oleh murabbinya, tanpa kata, dan
bahkan tanpa isyarat.
Contoh Kasus (2):
Sering sekali seorang mutarabbi
bermimpi mendapati sang murabbinya sedang sakit, maka ia pun pergi ke sana. Terkadang
membawakan obat untuknya. Terkadang ia membawakan makanan khas untuknya. Terkadang
sekedar untuk menjenguk saja.
Contoh Kasus (3):
Pernah seorang murabbi, karena
profesinya sebagai seorang ahli tehnik sipil, bermimpi bertemu dengan seorang
mursyid. Dalam mimpinya dia dipesan untuk mendesign rumah khusus beliau,
padahal sang mursyid telah memiliki rumah. Sang mutarabbi mencoba menta’wilkan
mimpinya, dan dugaannya bahwa sang mutarabbi diminta untuk mempersiapkan
kuburan untuk sang mursyid. Pagi harinya, sekretaris pribadi mursyid mendatangi
sang mutarabbi dan menyampaikan salam dari mursyid agar sang mutarabbi
memperbaiki lokasi kuburan para mursyid. Sudah ada 4 kuburan murysid di lokasi
sana. Maka sang mutarabbi pun segera memperbaiki kawasan kuburan para mursyid
itu; memperbaiki jalanannya dan membersihkan lokasinya. Selesai sang mutarabbi
mengurus kuburan para mursyid itu, ia pun mendapatkan berita bahwa mursyid yang
ditemuinya dalam mimpi meninggal dunia, menyusul 4 mursyid sebelumnya dan sang
mursyid itu pun di kuburkan di lokasi yang baru-baru ini ia urus dan ia
perbaiki.
Ma syaa Alloh, semoga kita sebagai
Pembina, sebagai Murabbi, mampu menciptakan hubungan yang erat. Mencintai
Mutarabbi, mendo’akannya setiap malam dan di setiap do’a robithah yang
terlantun. Semoga mereka menjadi para Mujahid/ah dakwah, menjadi Muharrik
(Penggerak dakwah), dan senantiasa berafiliasi pada dakwah Islam.
sebagai seorang Murabbi pula, bukan lantas ia tidak menjadi Mutarabbi. Ia akan selamanya menjadi Mutarabbi pula. Maka dari itu sebagai seorang Mutarabbi, perlu untuk berusaha peka dengan Sang Murabbi. Mencintai Murabbinya, mendahulukannya, mentaati setiap tugas dan arahannya, dan menjadikannya yang utama dalam masalah apapun, mau menceritakan apapun masalahnya entah masalah kecil maupun besar, menghormatinya, dan berharap keberkahan hidup itu mengalir darinya.
No comments:
Post a Comment
Kritik dan saran yang membangun, monggo.. bisa ditulis di kolom komentar.. :)