Kehidupanku berubah. Tujuan hidupku lebih bermakna. Semakin mantap aku menapaki panggung dunia dan tentu saja episode kehidupanku lebih bermakna. Ya … tangan-tangan tersembunyi itu ikut bermain dalam simponi kehidupanku. Mereka yang bukan siapa-siapaku berusaha menjadi orang-orang terbaik di sisiku hingga aku mengenal kata tarbiyah, dakwah dan ukhuwah. Dengantangannya, dengan kelembutannya, dengan ketegasannya Allah membukakan pintuhidayahNya kepadaku. Mereka yang kupanggil Murobi.
Mereka memang manusia biasa dengan segala kelebihan dankelemahannya, tetapi dari merekalah aku belajar tentang arti banyak hal.Merekalah yang memberiku inspirasi. Mereka yang selalu memotivasiku untukbelajar dan terus belajar untuk semakin mencintai Allah dan RasulNya.
Di saat kegamanganku memakai jilbab mendera. Di saathatiku dahaga gersang, bingung menentukan arah jalan, beliau datang dalamkehidupanku. Kelas 3 SMK, aku mengenal sosoknya. Awalnya acuh tak acuh akumelihatnya. Berjalan sambil lalu tak menoleh sedikitpun. Rencana Allahlah yangmembuatku bisa duduk melingkar bersama mereka. Pertama kali aku mendengarkanyang beliau sampaikan bibirku selalu mengembang. benakku berkata, “Inilah yangkucari selama ini”. Materi pertama yang kudapatkan 5 S. Beliau adalah sosokyang menginspirasiku. Mengapa? Karena beliau rela setiap minggu meluangkanwaktunya untuk kami, tentu saja dengan keberaniannya. Ya … aku belajar tentangkeberanian darinya. beliau tidak pernah absen untuk menyambangi aku dan temankudi sekolah. Beliaulah yang pertama kali memperkenalkanku pada dunia tarbiyah.Kehidupanku berubah, beliau selalu memotivasi kami berprestasi. Menjadi yangterbaik di sekolah itulah cita-cita kami agar guru-guru tidak melarang kamiuntuk liqo. Allah mengabulkan doa kami. Kata-kata yang beliau ucapkan mampumembius kami untuk berprestasi hingga kami selalu menduduki peringkat paralelterbaik.
Hari Rabu, rutin beliau mengisi halaqoh Awal-awal aku bersamanyasempat bingung, karena materi yang beliau sampaikan. Lambat laun aku mulaimenikmatinya. Menikmati setiap moment liqo bersamanya bahkan hafalan. Beliaulahyang mengenalkanku pada LIQO. Karena ghiroh yang sangat tinggi, aku banggamengenakan jilbab itu bahkan enggan untuk melepasnya. Beliau adalah sosok yangmenginspirasiku. Mengapa? Karena beliau mengajarkan pantang menyerah. Terkadangmuncul keengganan mengikuti acara-acara LIQO. Tetapi beliau selalu pantangmenyerah untuk mengajakku menghadiri acara tersebut.
Sikapnya keras dan tegas. Penuh kedisiplinan. Tugas yang beliauberikan saat liqo sangat banyak terkadang membuatku agak ‘keteteran’ untukmemilih mengerjakan tugas halaqoh atau sekolah. Lima menit terlambat halaqohartinya harus pulang dan tidak ikut liqo. Mengenakan jilbab kaos diminta pulangke kos dan berganti jilbab. Tegas dan disiplin. Satu hal yang kusayangkan, adasatu temanku yang awalnya semangat mengikuti halaqoh. Hafalannya banyak danbagus. Ia memutuskan untuk berhenti mengikuti jalan dakwah karena tidak kuatdengan sifat murobi kami. Beliau adalah sosok yang menginspirasiku. Mengapa???Ya … sikap dan sifatnya yang menginsipirasiku. Meskipun cenderung kerasdan tegas tetapi sifatnya yang menempaku menjadi muslimah yang tahan banting.Beliau mengajarkan kepadaku tentang arti kedisiplinan. Beliau mengajarkan agarpandai memanejemen waktu karena saat itu kelemahanku adalah tak cakap membagiwaktu.
Itulah beliau yang memberikan sejuta cinta dalam hidupku. Semogabeliau adalah yang disabdakan Rasulullah, “Ada sekumpulan manusia, mereka bukannabi, rasul atau sahabat. Mereka hanya kumpulan manusia biasa tapi membuat iripara nabi. Mereka bisa berdiri di menara cahaya dalam salah satu ruang syurga.Mereka adalah kumpulan manusia yang lantang mengatakan “Aku mencintaimu karenaAllah”.
“YaAllah, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpunkerana mengasihi-Mu, bertemu untuk mematuhi (perintah)-Mu, bersatu memikulbeban dakwah-Mu, hati-hati ini telah mengikat janji setia untuk mendaulat danmenyokong syari’at-Mu.Maka eratkanlah Ya Allah akan ikatannya, kekalkankemesraan antara hati-hati ini, tunjuklah kepada hati-hati ini akan jalannya(yang sebenar), penuhkanlah (piala) hati-hati ini dengan cahaya Rabbani-Mu yangtidak kunjung malap, lapangkanlah hati-hati ini dengan limpahan keimanan dankeindahan tawakkal kepada-Mu, hidup suburkanlah hati-hati ini dengan ma’rifat(pengetahuan sebenar) tentang-Mu. (Jika Engkau takdirkan kami mati) makamatikanlah hati-hati ini sebagai para syuhada’ dalam perjuangan agama Mu.SesungguhnyaEngkau sebaik-baik sandaran dan sebaik-baik penolong. Ya Allah perkenankanlahpermintaan ini. Ya Allah restuilah dan sejahterakanlah junjungan Nabi MuhammadSAW, keluarga dan para sahabat baginda semuanya.”
No comments:
Post a Comment
Kritik dan saran yang membangun, monggo.. bisa ditulis di kolom komentar.. :)